KEKECEWAANKU
Senang, takut, malu, bingung.
Itu perasaanku pertama kali ketika ingin berjumpa
dengannya. Aku senang ketika membayangkan aku akan bejumpa dengan seseorang
yang telah membuat aku jatuh cinta kembali. Tapi aku takut ketika membayangkan
orang itu bukanlah orang baik-baik. Entahlah apa yang membuat aku jadi malu
ketika membayangkan berjumpa dengannya. Yang jelas aku bingung jika nanti
bertemu dengannya aku harus berbicara apa.
Ini pertemuan pertama kami setelah beberapa bulan
kami saling mengenal. Kami saling mengenal hanya di dunia maya. Ya dunia maya,
kami berkenalan lewat sms. Dan entah apa yang membuat aku tertarik dari sms
pertamanya. Aku rasa itu bukan aku, aku tidak terbiasa meledenin seseorang yang
tidak jelas, orang yang tidak aku kenal sebelumnya. Tapi entahlah feelingku
merasakan ini akan baik-baik saja.
Hingga akhirnya aku jatuh cinta padanya.
Kedengarannya aneh, aku jatuh cinta pada seseorang yang tidak pernah aku temui
sebelumnya. Seseorang yang selalu membuatku tersenyum ketika mendapatkan sms
darinya. Seseorang yang selalu membuatku terlihat gila ketika membaca sms
darinya. Bukan sms yang berisi lelucon, hanya sms biasa yang menanyakan kabar
atau mengingatkan aku untuk makan siang, tapi sms itu membuat aku
tersenyum-senyum sendiri ketika membacanya hingga membalasnya.
Aku tak ingat jelas penyabab dan kapan aku mulai
jatuh cinta padanya, yang aku ingat, aku sangat kesal dan cemburu ketika dia
bercerita tentang wanitanya. Dan aku mulai merasakan hal yang aneh dalam
diriku, dan menyadarinya, bahwa itu adalah cinta.
Aku hanya
diam dan memandam rasa kesal ketika dia mulai bercerita dan mengeluh tentang
wanitanya yang selalu membuatnya kesal dan marah. Entah apa yang membuatku ikut
merasa kesal ketika dia bercerita dan mengeluh tentang wanitanya itu. Mungkin
karena aku tidak rela seseorang yang aku sayangi merasa tertekan karena orang
yang dia sayangi. Atau karena aku cemburu karena dia bercerita tentang wanita lain padaku. Entahlah.
Karena statusnya yang memiliki wanita itu aku tidak pernah
berani untuk duluan menghubunginya, tidak berani untuk mengatakan ‘aku
merindukanmu’. Itu yang membuatku pandai menyembunyikan perasaanku hingga kini.
Abu-abu, warna yang kini menjadi warna favoritku, warna yang menggambarkan
kepandaian seseorang menampikan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang ada
dihatinya. Itu kata salah satu pengajar Bahasa Inggrisku, dan ya aku membenarkan
kata-katanya.
Entah minggu keberapa setelah pertemuan itu, dia dan
wanitanya berpisah. Dan entah bulan keberapa setelah berpisah dengan wanitanya,
aku dan dia menyatukan perasaan kami. Awalnya aku takut untuk memulai semua
itu, perbedaan prisip kami membuat aku ragu-ragu untuk menjalani semua
bersamanya. Tapi aku menyakinin satu hal, ‘Tuhan sudah merencanakan semuanya
dan pasti bertujuan dari awal perkenalan kami dan pertemuan kami hingga kini’.
Satu hari, dua hari, tiga hari, hingga satu minggu
semua berjalan dengan baik sesuai keinginan kami. Satu minggu, dua minggu
hingga satu bulan, rasa takut mulai menghantuiku. Mulai ada keragu-raguan yang
datang dari perbedaan prinsip kami.
Aku ingat jelas tempat dan waktu ketika keraguan itu
mulai muncul kembali. Tepat satu bulannya kami di tengah guyuran hujan yang
dingin, keraguanku mulai kembali. Aku tahu tak akan ada satu orangpun yang akan
merestui hubungan kami, apalagi orang tua kami. Tapi dengan satu keyakinanku
pada waktu yang di berikan Tuhan padaku, aku menutupi keraguanku kembali.
Bulan-bulan selanjutnya entah yang keberapa kalinya,
mantan kekasihnya mulai mengusik kami lagi. Ada rasa kesal dan ingin memakinya,
bukan saja aku dan dia yang wanita itu usik, tapi mantan kekasihku dan
wanitanyapun diusik. Entahlah apa tujuan dia melakukan itu, tapi aku tidak
memperdulikannya. Karena dia bukan orang yang penting yang seharusnya ada di
kehidupanku. Dan aku percaya pada kekasihku kalau dia sudah tidak mencintai
wanita itu dan dia hanya mencintaiku.
Beberapa masalah mulai muncul di kehidupan kami, dan
kami bisa menyelesaikan dengan baik. Beberapa bulanpun berlalu, waktu terus
berputar. Hari berganti hari dan aku semakin menyayanginya, entah rasa rindu
sering hadir walaupun kami baru bertemu beberapa menit yang lalu. Dan cobaan
prinsip kamipun semakin sering hadir dalam kehidupan kami, berawal dari orang
tuaku, teman-temanku, keluarga besarku. Dan hingga akhirnya kami memutuskan
untuk berpisah.
Berat sekali rasanya berpisah dengan seseorang yang
masih aku sayangi. Kami bukan berpisah karena ada orang ketiga, atau
semacamnya. Kami berpisah karena adanya dua hal yang tidak pernah direstui
untuk bersatu. Tapi karena rasa sayang kami satu sama lain, kamipun tidak
bertahan lama untuk berpisah. Akhirnya aku dan dia kembali bersama.
Dalam hitungan minggu, tahunpun akan kembali
berganti, umur kami bertambah. Itu juga salah satu penyebab masalah ini semakin
membesar. Umur kami yang tidak lagi muda, kami bukan lagi anak-anak ABG yang
bersama untuk main-main. Keseriusan kami untuk bersamapun tak bisa memecahkan
masalah terbesar kami. Salah satu dari kami seharusnya mengalah agar kami bisa
bersama-sama tanpa lagi masalah ini, tapi keteguhanku dengan prinsip yang sudah
aku pegang tidak bisa melakukan pengorbanan.
Dia dulu pernah bilang padaku dan ibuku bahwa dia
akan mengikuti prinsipku, hingga sekarang aku tak merasakan perubahannya untuk
keseriusan dari perkataannya. Bahkan dia tak berani untuk mengatakan itu pada
ayahnya. Entahlah mungkin dia tak benar-benar serius
denganku atau terlalu pengecut untuk menerima resiko yang lebih besar lagi dari
ini. Aku kecewa, sungguh kecewa.!
Dan akhirnya kami kini benar-benar berpisah. Tapi aku
tak pernah berhenti berdoa pada Tuhan, meminta yang terbaik untuk hubungan
kami, apapun itu. Aku yakin Tuhan punya rencana yang lebih indah dibalik ini
semua. Dan kini hanya tinggal kenangan indah yang tersimpan dimemoriku, dan perasaan
kecewa yang tersisa dihatiku.
Dan akupun sudah
mengikhlaskan perpisahan kami. Karena aku yakin, jika kami tak berjodoh artinya
ada pria yang jauh lebih baik dari dirinya, jauh lebih mencintaiku yang mampu
melakukan pengorbanan yang lebih besar.
hmmm..... :)
BalasHapus