expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Selasa, 25 November 2014

note




Twins


Aku sering dengar katanya kalau kita itu punya 7 kembaran, entahlah benar atau ngga kalau kita punya 7 kembaran dengan orang lain. Tapi aku percaya kalau di dunia ini ada orang yang mirip walau beda ibu dan ayah. Banyak teman-temanku yang mirip dengan artis Indonesia, engga mirip persis sih, hanya mirip dari beberapa enggel saja, dan banyak juga yang aku tahu artis Indonesia mirip dengan artis luar negeri. Dulu waktu SMA juga aku sering di bilang mirip sama salah satu temanku di kelas, tapi aku sendiri ngga ngerasa dan dia juga ngga terima di bilang mirip sama aku. Entah kenapa, mungkin karena dia dari kalangan atas dan aku hanya dari kalangan menengah. Dan aku juga ngga peduli dengan masalah itu.
Banyak yang bilang juga kalau orang yang kembar itu punya insting yang sama, kaya punya telepati gitu, bisa komunikasi lewat batin. Tapi itu kalau mereka kembar siam, kembar dari 1 rahim ibu. Aku tak tahu jelas masalah itu, karena aku ngga punya kembaran dari 1 rahim ibu.
Tapi aku menemukan satu kembaranku, kita beda ibu, beda ayah. Tapi aku merasa punya banyak kesamaan dengannya, dari cara kami tidur, dan beberapa kebiasaan lainnya, aku pernah beberapa kali melihat dirinya tertidur pulas di ruang tamu tanteku, ketika subuh menjelang dia masih tertidur pulas, aku memperhatikan tubuhnya dari ujung kaki ke ujung kepala, memperhatikan keseluruhan gerakan kaki dan tubuhnya saat tertidur. Entahlah itu kebetulan atau akunya saja yang mengkait-kaitkan. Kita sering jalan bersama dan main bersama, mungkin saja karena seringnya kami bersama-sama dengan tanpa sadar kami mengikuti kebiasaan satu sama lain. Jadi tanpa kami sadarin kami memiliki beberapa kesamaan.
Selain kesamaan kebiasaan kami, kamipun seperti memiliki telepati, entah  dia merasakannya atau tidak, entah ini hanya kebetulan atau bukan, tapi aku sering sekali ketika ingin mengetahui sesuatu dari dirinya yang belum aku ketahui, tanpa aku bertanya padanya, dia memberitahukan aku sesuatu yang ingin aku ketahui tersebut.
Tapi semua itu hanya bertahan saat hubungan kami baik-baik saja. Kini hubungan kami memburuk, kami semakin hari semakin menjauh, dan semua tentang kesamaan kita telah sirna, seperti debu yang tertiup angin di musim panas, tidak tahu butiran-butiran itu berterbangan kemana. Kesamaan yang kami miliki benar-benar sudah tidak ada, benang merah yang dulu menyatukan pikiran kami sekarang kusut dan tidak tahu dimana ujung menang merah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar